Senin, 07 Desember 2015

NERACA LAJUR


NERACA LAJUR PENGERTIAN Neraca lajuradalah suatu kertas berkolom-kolom(berlajur-lajur) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Neraca lajur biasa disebut kertas kerja(work sheet). Neraca lajur sebenarnya bukan bagian dari catatan-catatan akuntansi yang formal. Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam neraca lajur, saldo akun-akun buku besar disesuaikan,diseimbangkan dan disusun menurut cara-cara yang sesuai dengan penyusunan akun-akun dalam laporan keuangan. Neraca lajur bukan laporan keuangan. Oleh karena itu neraca lajur tidak perlu dipublikasikan pada pihak luar. Neraca lajur tidak dapat menggantikan kedudukan catatan-catatan akuntansi atau laporan-laporan keuangan, melainkan semata-mata hanya merupakan alat pembantu untuk menyusun laporan keuangan. Tujuan pembuatan neraca lajur: 1.      Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan 2.      Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuanganyang formal. 3.      Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam  membuat jurnal penyesuaian. PROSES PENYUSUNAN NERACA LAJUR Penyusunan neraca lajur merupakan kelanjutan dari pembuatan kertas kerja untuk menentukan neraca saldo setelah disesuaikan. Data neraca saldo setelah disesuaikan selanjutnya dipisahkan menjadi dua golongan,yaitu data yang akan dicantumkan dalam neraca dan data yang akan dicantumkan dalam laporan laba-rugi. Pembuatan neraca lajur diakhiri dengan menentukan saldo laba atau rugi yang akan menjadi penyeimbang neraca lajur. Prosedur yang harus dilakukan untuk menyusun neraca lajur terdiri dari 5 langkah, yaitu: 1.      Memasukkan saldo-saldo rekening buku besar kedalam kolom neraca pada formulir neraca saldo. Nama-nama rekening dan saldo-saldo rekening per 31 desember disalin dalam kolom-kolomneraca saldo. Dalam praktek, jumlah ini dapat disalin dari buku besar agar tidak terjadi pekerjaan ulang. Segera setelah jumlah saldo ditulis dalam neraca lajur, maka kolom itu dijumlahkan dan jumlahnya ditulis pada bagian bawah kedua kolom. 2.      Masukkan data-data jurnal penyesuaian dalam kolom-kolom “penyesuaian”. Pembuatan data-data jurnal penyesuaian yang formal dalam buku jurnal, justru dikutip dari data penyesuaian yang dibuat dalam neraca lajur. Praktik seperti ini dipandang lebih menjamin kebenaran pembuatan jurnal penyesuaian. 3.      Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah penyesuian(disesuaikan). Tiap-tiap rekening yang tercantum dalam kolom-kolom neraca saldo digabung dengan angka-angka yang tercantum dalam penyesuaian, kemudian jumlah ini dicantumkan dalam kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Cara penjumlahan: a.       Jika debit(NS) + debit(penyesuaian)=debit(NSSP) b.      Jika kredit(NS) + kredit(penyesuaian)=kredit(NSSP) c.       Saldo rekening neraca saldo kolomnya tidak sama dengan penyesuaian maka saldo rekening di NSSP sama dengan saldo rekening kolom yang besar dikurangi saldo rekening yang kecil. ·         Jumlah debit (NS) > jumlah kredit(penyesuaian) ®    Saldo rekening NSSP dikolom debit ·         Jumlah kredit(NS) > jumlah kredit(penyesuaian) ®    Saldo rekening NSSP dikolom kredit ·         Jumlah debit(NS) < jumlah kredit(penyesuaian) ®    Saldo rekening NSSP dikolom kredit ·         Jumlah debit(NS) < jumlah kredit(penyesuaian) ®    Saldo rekening NSSP dikolom debit Saldo-saldo rekening yang tidak terpengaruh oleh penyesuaian yang dilakukan pada akhir periode, dimasukkan kedalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan tanpa perubahan. Setelah semua rekening dicantumkan, maka semua kolom ini dijumlahkan dan jumlahnya harus sama. 4.      Memindahkan jumlah didalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan kedalam kolom laba-rugi atau neraca. Langkah selanjutnya adalah memindahkan saldo-saldo akun aset,utang,modal dan prive ke dalam kolom neraca dan memindahkan saldo-saldo akun beban dan pendapatan ke dalam kolom laba rugi didalam neraca lajur. Proses pemindahan ini dilakukan mulai dari akun yang dicantumkan paling atas. Pada umunya yang dicantumkan paling atas adalah akun kas. Saldo akun kas dipindahkan ke dalam sisi debit dari kolom neraca. Setelah itu akun-akun berikutnya baris demi baris dipindahkan kedalam sisi yang tepat dan kolom yang tepat sesuai dengan jenis akunnya. Pemindahan baris demi baris akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pemindahan kedalam kolom dan sisi yang tepat. Proses pemindahan saldo akun ini, sebenarnya merupakan suatu proses pemilihan atas akun-akun, untuk menentukan akun-akun mana yang dicantumkan dalam neraca dan akun-akun mana yang dicantumkan dalam laporan laba rugi dan pada posisi mana akun-akun tersebut akan dicantumkan. 5.      Menjumlahkan kolom-kolom laba-rugi dan kolom-kolom neraca, memasukkan “laba bersih” atau “rugi bersih” sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom diatas dan sekali lagi menjumlahkan kolom-kolom tersebut. Laba bersih atau rugi bersih untuk suatu periode ditentukan dengan cara menghitung selisih antara jumlah sisi kiri(debit) dan jumlah sisi kanan(kredit) pada kolom-kolom rugi-laba. Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa jumlah sisi kredit(pendapatan) lebih besar dari pada jumlah sisi debit(beban). Selisih lebih untuk sisi kredit menunjukkan laba bersih. Jumlah laba bersih diatas dimasukkan ke dalam sisi debit kolom rugi-laba sebagai angka pengimbang dan juga pada baris yang sama dimasukkan ke dalam sisi kredit kolom neraca. pada kolom nama akun di beri keterangan laba bersihuntuk menjelaskan angka tersebut. Langkah terakhir adalah menjumlahkan kembali kolom rugi-laba dan kolom-kolom neraca. jumlah sisi debit dan jumlah sisi kredit kedua kolom tersebut harus sama. Alasan dimasukkannya laba bersih dalam sisi kredit kolom neraca adalah karena laba mengakibatkan modal bertambah. Apabila jumlah debit kolom neraca tidak sama dengan jumlah sisi kreditnya, maka hal ini berarti bahwa dalam pembuatan neraca lajur tersebut telah terjadi kesalahan. Seandainya jumlah sisi debit kolom rugi-laba > jumlah sisi kreditnya, maka selisih kedua sisi tersebut menunjukkan rugi bersih.Jumlah rugi bersih tersebut dimasukkan kedalam sisi kredit kolom rugi-laba sebagai angka pengimbang, dan pada baris yang sama juga dimasukkan pada sisi debit kolom neraca, sehingga jumlah kedua sisi dari kolom rugi-laba dan kolom neraca akan seimbang.
(Sumber: Kompasiana.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar